Buku Cara Cepat Hamil

Buku Cara Cepat Hamil
Cara Pesan Buku Panduan Cepat Hamil,klik saja gambarnya

Friday, April 16, 2010

Makam Mbah Priok Masuk Situs Sejarah ‎

Hotel Murah di Surabaya - Situs Mbah Priok di Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, layak menjadi sebuah situs sejarah. Selain telah berusia ratusan tahun, makam penyebar agama Islam di Jakarta itu juga menjadi tempat tujuan ziarah masyarakat.

Hotel Murah - Pendapat tersebut dikemukakan Sekretaris Direktur Jenderal Sejarah Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Suroso MP di Solo, Jumat (16/4). "Meski sekarang belum ditetapkan, situs tersebut tidak boleh dibongkar," katanya.

Sekalipun yang tersisa di lokasi yang berada di kawasan Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok itu sekarang hanya petilasannya. Karena menurut catatan yang ada, jasad (tulang belulang) Mbah Priok telah dipindahkan ke TPU Semper pada 21 Agustus 1997 silam. "Karena yang menjadi aset sejarah itu sesungguhnya bukannya makam Mbah Priok, tetapi situsnya," jelas Suroso.

Seperti halnya situs bersejarah yang lain, kegiatan yang paling mungkin diambil hanyalah sebatas renovasi. Itupun, kata Suroso, tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada batasan tertentu yang tidak boleh dilanggar. Salah satunya adalah renovasi yang dilakukan tidak boleh merubah bentuk asli situs tersebut. Ketentuan tersebut terdapat dalam Undang-Undang 5/1992 tentang Perlindungan Benda Cagar Budaya.

Mbah Priok memiliki nama lengkap Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad Al Husaini Ass Syafii Sunni. Menurut catatan yang ada, beliau dilahirkan sekitar 1727 masehi di Ulu, Palembang, Sumatra Selatan. Pada 1756, bersama saudaranya Al Arif Billah Al Habib Ali Al Hadad, Habib Hasan berlayar ke Batavia untuk menyebarkan agama Islam. Malang di tengah perjalanan, perahu layar yang mereka tumpangi terbalik. Habib Hasan dan Habib Ali dalam kondisi sudah lemas terseret ke daerah pesisir yang kini dikenal dengan nama Tanjung Priok.

Ketika ditemukan warga, Habib Hasan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Jasadnya kemudian dikebumikan di tempat itu. Sedang Habib Ali berhasil selamat dan menetap sementara waktu di tempat itu sembari melanjutkan syiar Islam. Ia akhirnya melanjutkan perjalanan ke Sumbawa dan meninggal dunia di sana.

No comments:

Post a Comment